PENAMBAHAN INTERVENSI JAW�S EXERCISE PADA TRAKSI OSILASI SAMA BAIKNYA DENGAN TRAKSI OSILASI SAJA DALAM MENURUNKAN DISABILITAS DAN MENINGKATKAN MOBILITAS PADA KASUS TEMPOROMANDIBULAR JOINT DISCUS INTERNAL DERANGEMENT

Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan penambahan intervensi jaw�s exercise pada traksi osilasi tidak lebih baik daripada traksi osilasi saja dalam menurunkan disabilitas dan meningkatkan mobilitas pada kasus Temporomandibular Joint Discus Internal Derangement. Sampel : Sampel terdiri dari 12 orang dengan usia antara 25-34 tahun. Penelitian dilakukan di Kantor Notaris Edisson Djingga, Jakarta Barat. Pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan diberikan intervensi traksi osilasi dan jaw�s exercise sedangkan kelompok kontrol diberikan intervensi traksi osilasi. Metode : Penelitian ini bersifat eksperimental dimana penurunan disabilitas temporomandibular joint discus internal derangement diukur dan dievaluasi dengan menggunakan TDI dan peningkatan mobilitas diukur dan dievaluasi dengan menggunakan jangka sorong. Hasil : Adapun hasil uji paired sample t-test pada kelompok kontrol dengan p value p=0,017 dan p=0,006(P<0,05) berarti Ho ditolak sehingga Intervensi traksi osilasi dapat menurunkan disabilitas dan meningkatkan mobilitas pada kasus temporomandibular joint discus internal derangement. Pada uji t-test related kelompok perlakuan dengan P value = 0,000 (P<0,01) berarti Ho ditolak sehingga penambahan intervensi jaw�s exercise pada traksi osilasi dapat menurunkan disabilitas dan meningkatkan mobilitas pada kasus temporomandibular joint discus internal derangement.Hasil t-test independent didapatkan nilai p(disabilitas) kelompok perlakuan-kontrol = 0,138 , p (mobilitas) kelompok perlakuan-kontrol = 0,157. dimana p>0,05 yang berarti Ho diterima. Yang berarti bahwa penambahan intervensi Jaw�s exercise pada traksi osilasi sama baiknya dengan traksi osilasi saja dalam menurunkan disabilitas dan meningkatkan mobilitas pada kasus Temporomandibular Joint Discus Internal Derangement.

1.  UEU-Undergraduate-14641-cover.Image.Marked.pdf - 263 KB
2.  UEU-Undergraduate-14641-pengesahan.Image.Marked.pdf - 344 KB
3.  UEU-Undergraduate-14641-pernyataan.Image.Marked.pdf - 574 KB
4.  UEU-Undergraduate-14641-persetujuan.Image.Marked.pdf - 418 KB
5.  UEU-Undergraduate-14641-abstrak.Image.Marked.pdf - 373 KB
6.  UEU-Undergraduate-14641-kata pengantar.Image.Marked.pdf - 244 KB
7.  UEU-Undergraduate-14641-daftar pustaka.Image.Marked.pdf - 399 KB
8.  UEU-Undergraduate-14641-lampiran.Image.Marked.pdf - 1711 KB
9.  UEU-Undergraduate-14641-bab1.Image.Marked.pdf - 357 KB

• MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI
• MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI; Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Bahu (Shoulder Joint)
• MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI; Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Siku (Elbow Joint)
• MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI; Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Pergelangan dan Tangan (Wrist Joint and Hand)
• MODUL FISIOTERAPI PEDIATRI
• MODUL Fisioterapi K3
• MODUL FISIOTERAPI PENGUKURAN
• MODUL FISIOTERAPI INTEGUMENT
• PENGARUH PEMBERIAN TERAPI INHALASI AEROSOL, MWD DAN CHEST FISIOTERAPI (POSTURAL DRAINAGE, PURSED LIP DEEP BREATHING, HUFFING, CAUGHING) TERHADAP PENINGKATAN VENTILASI (VEP1) PADA PENDERITA ASTHMA BRONCHIALE
• PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN CORE STABILITY PADA INTERVENSI MICRO WAVE DIATHERMY, ULTRASOUND DAN LATIHAN STRENGTHENING TERHADAP PENINGKATAN STABILITAS ANKLE PADA CHRONIK ANKLE INSTABILITY